Menu Close

4 Wisata Sejarah di Malang, Bikin Nostalgia Masa Lampau

Tour_&_Travel_Malang

Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Era demi era dilewati oleh negara besar dengan ribuan pulau ini. Sejarah yang panjang itu dibuktikan lewat peninggalan-peninggalan bersejarah, sebagian besar yang kita ketahui saat ini bisa kita kunjungi sebagai tempat wisata. 

Nah, dari sekian tempat wisata sejarah, Malang juga menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan beragam wisata dari peninggalan masa lampau, lho. Mulai dari peninggalan bersejarah masa perjuangan kemerdekaan sampai kerajaan-kerajaan. Ini dia empat wisata sejarah di Malang. Wajib disimpan nih untuk referensi berlibur di masa mendatang.

1. Candi Singosari

Pertama, ada Candi Singosari yang terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari. Adalah candi peninggalan kerajaan terbesar di Jawa Timur pada masanya.

Candi ini sendiri dimaksudkan untuk prasasti mengenang dan menghormati Raja kertanegara yang mana adalah raja terakhir dari Kerajaan Singosari.

Bentuk candi tergolong unik, sebab candi dengan ketinggian +-10m ini seolah memiliki 2 tingkat. Yang mana kabarnya candi ini belum selesai dalam proses pembuatannya. Disekitaran candi juga banyak arca-arca seperti arca dari Patih Gajah Mada.

Untuk anda yang berkunjung bersama keluarga, tempat ini sangat tepat sebab di sekitaran candi di rawat sebagai taman yang nyaman.

Jadi selain berkunjung untuk mengeksplorasi wisata sejarah di Malang, Candi Singosari sangat tepat untuk berlibur bersama keluarga.

2. Pemandian Ken Dedes

Masih pada peningglan kerajaan Singosari, ada kolam air yang dipercaya sebagai pemandian dari sang Ratu Ken Dedes.

Terletak tidak jauh dari Candi Singosari, Pemandian ini sangat tepat untuk menelusuri jejak-jejak peninggalan Kerajaan Singosari.

Konon katanya, air di pemandian ini dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit kulit, bahkan menambah aura kecantikan.

Namun menurut warga setempat, pemandian ini bukanlah kolam pemandian yang digunakan oleh Ken Dedes untuk menyucikan diri seperti yang selama ini dipercaya.

Tak jauh dari lokasi pemandian, ada bukit kecil dengan sumber air di puncaknya. Dan disitulah tempat yang digunakan oleh Ken Dedes untuk menyucikan diri dan bertapa.

Sedang di pemandian yang saat ini dikenal sebagai pemandian Ken Dedes, adalah tempat mandi dari dayang-dayang Kerajaan Singosari.

Yang mana pun kebenarannya, kita tidak dapat menyampingkan bahwa situs ini adalah satu dari tempat wisata sejarah di Malang. Yang mana sangat layak untuk kita kunjungi maupun kita kaji.

3. Jalan Besar Ijen

Ke Malang kota, ada Jalan Ijen, Yang sampai saat ini, ketika Anda melintas, nuansa kolonial masih sangat terasa. Bangunan di sepanjang jalan masih di dominasi bangunan-bangunan bergaya Eropa kolonial.

Kompleks ini dulunya adalah pemukiman yang ditinggali oleh orang Belanda. Meskipun entah difungsikan untuk basecamp atau hanya sekedar kompleks perumahan untuk tinggal.

Salah satu bangunan yang masih berdiri kokoh dan menjadi bukti nyata bahwa kompleks ini adalah peninggalan era penjajahan Belanda, adalah Gereja Ijen. Hingga sampai saat ini gereja tersebut masih berfungsi untuk tempat beribadah.

Bagi Anda yang menghendaki menikmati wisata sejarah di Malang di Jalan Besar Ijen ini, kamudapat menikmatinya pada hari Minggu pagi. Sebab sepanjang Jalan Ijen setiap Minggu selalu digunakan untuk Car Free Day Malang ketika pandemi belum melanda Indonesia maupun dunia.

Jadi Anda dapat menikmati nuansa Jalan Ijen dengan santai sembari menikmati jajanan maupun pertunjukan jalanan kala Car Free Day.

Selain itu, di kawassan Ijen ini terdapat Museum Brawijaya, yang mana museum ini diperuntukkan untuk mengenang jasa-jasa pahlawan kemerdekaan Indonesia.

4. Klenteng Eng An Kiong

Masih di Malang kota, Klenteng Eng An Kiong ini adalah tempat ibadah bagi pemeluk Agama Budha, Konghucu dan Tao. Selain itu menjadi simbol populasi keturunan Tiongkok di Malang.

Bangunan yang sangat khas ala Tiongklok ini terletak di Jalan R.E. Martadinata 1 Malang, Provinsi Jawa Timur, tempat tepatnya berdampingan dengan Pasar Besar Malang.

Memiliki area yang lumayan besar, Klenteng ini dibangun oleh salah satu anggota ekspedisi Laksamana Cheng Ho yang menjelajahi Asia Tengara hingga India.

Pada era 80-90an, rumornya klenteng ini menjadi semacam padepokan untuk ilmu bela diri shaolin. Kabarnya, para murid yang semuanya di cukur plontos tersebut dapat dengan mudah melompat kesana kemari menggunakan tenaga dalam mereka.

Terlepas dari itu semua, ketika kamu berniat mengunjungi destinasi wisata sejarah di Kota Malang, kamu harus menyambangi tempat ini, bagaimana pun tempat ini menjadi saksi dan prasasti tentang populasi keturunan Tiongkok di Kota ini.

Nah, itulah keempat tempat wisata sejarah yang ada di Malang. Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, apakah ada tempat wisata di atas yang ingin Anda kunjungi?

Hubungi kami untuk konsultasi!

Related Posts

Open Trip Vietnam 5D4N, mulai dari 9 jutaan. Cek detailnya, Disini.

X